PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BOGOR
Telp. 021-8753547 Fax. 021-8758968 E-Mail : damkar.kabbogor@gmail.com
Latihan Gabungan Damkar
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam penanggulangan bahaya kebakaran diperlukan keterampilan sumber daya manusia, oleh karena itu pembinaan kemampuan perlu diupayakan secara terus menerus agar diperoleh tingkat kemampuan yang maksimal.
Salah satu upaya peningkatan kemampuan tersebut dengan melaksanakan latihan bagi anggota pemadam kebakaran, untuk menunjang kelancaran pelaksanaan latihan dipandang perlu menyusun / membuat rencana dan atau jadwal latihan yang terpadu.
Tujuan daripada latihan gabungan ini adalah untuk melatih dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan personil dalam penanggulangan bahaya kebakaran, mengadakan uji coba program tetap dan menanamkan kesadaran pengamanan dikalangan personil serta meningkatkan tali silaturahmi antar anggota pemadam kebakaran di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok.
Dengan pelaksanaan latihan gabungan secara rutin dan berkelanjutan diharapkan dapat menciptakan profesionalitas anggota pemadam kebakaran di antar wilayah, sehingga dalam pelaksanaan tugas operasional penanggulangan kebakaran serta penyelamatan dapat bekerjasama secara solid antara team antara Damkar Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok
Pelatihan Satlakar Kabupaten Bogor
Pemadam Kebakaran sebagai Institusi yang menangani bidang pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran senantiasa berusaha memberikan pelayanan terbaik dalam upaya penanggulangan kebakaran di wilayah Kabupaten Bogor. Jumlah Kebakaran yang sering terjadi dan wilayah yang sangat luas serta jumlah SDM/Petugas Pemadam Kebakaran dan sarana nya yang terbatas menjadi pemikiran bersama untuk tetap memberikan pelayanan penanggulangan kebakaran di wilayah Kabupaten Bogor.
Maksud dari penyelenggaraan Pelatihan SATLAKAR adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang kesiapan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran dilingkungannya.
Tujuan dari penyelenggaraan Pelatihan SATLAKAR adalah menciptakan sinergitas antara masyarakat dengan Instansi pemadam kebakaran sebagai bentuk partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan kebakaran maupun operasi pemadaman saat terjadi kebakaran.
Sehingga diharapkan melalui kegiatan Pelatihan Relawan Kebakaran ini, akan tercipta kesadaran/kepedulian masyarakat dan Partisipasinya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dini kebakaran di lingkungannya masing-masing
Dra. Hj. Erna Ningsih, Wanita Pertama di Asia
MURAH senyum itulah ciri dari Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kab. Bogor, Drs. Hj. Erna Ningsih. Kariernya di Damkar memang sudah lama, tercatat ibu kelahiran Bandung ini sudah berkecimpung di dunia Damkar dari tahun 1998. Uniknya, kepala Damkar di Kab. Bogor dikendalikan oleh seorang wanita. Padahal, para personel Damkar terkenal keras.
Baginya, menjadi pimpinan di Damkar merupakan tantangan dan menguji mental. Bahkan, Erna merupakan satu-satunya wanita se-Asia yang memegang jabatan sebagai kepala Damkar.
Banyak kejadian menarik selama dirinya memegang jabatan tersebut. Setiap satu tahun sekali, dirinya sering berkumpul dengan Kepala Damkar se-Asia Tenggara di Jakarta, uniknya, dia merupakan kaum hawa yang berkumpul di tengah-tengah para lelaki jika sedang berkumpul dalam urusan dinas.
Meskipun wanita, Erna bukan tak mampu menangani para personel pemadam yang terkenal keras. Dengan jiwa lembutnya, Erna bisa menjadi penengah. Bahkan, bisa meredam para personel bila terjadi suatu masalah. Bahkan, dia sering menerima curhat para anggotanya sehingga sistem kekeluargaan menjadi ciri khas di kantor tersebut. ”Meski saya seorang wanita, saya sanggup menjalankan tugas ini. Dengan sistem kekeluargaan, semua personel seperti keluarga sendiri. Saya sama sekali tidak canggung, malahan menjadikan sebuah tantangan untuk menguji mental,” ujar Erna saat ditemui di Cibinong, Rabu (23/12) pagi.
Namun seiring perkembangan, Erna menginginkan Damkar kembali menjadi sebuah kantor dinas. Seperti halnya pada tahun 1998. Saat itu, Damkar berdiri sendiri sebagai dinas. Namun pada tahun 2001 Damkar turun menjadi Sub Dinas Kebakaran. Bahkan, Damkar terus merosot hingga menjadi Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) pada tahun 2005. Sekarang, Damkar menjadi Unit Pelayanan Terpadu (UPT) di bawah Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman. ”Bahkan ada isu akan turun lagi menjadi tim satgas penanggulangan bencana. Kita sedang membuat kajian. Kota Depok saja sudah menjadi dinas,” urainya menjelaskan.
Bisa dibilang, kini Damkar Kab. Bogor masih kekurangan. Minimnya jumlah personel dan armada membuat kendala dalam menjalankan tugas di wilayah Kabupaten Bogor yang mencakup empat puluh kecamatan. Kini, armada yang dimiliki hanya mencapai tujuh unit untuk melayani seluruh kecamatan dan diisi 42 personel. ”Kita akan terus berupaya. Kejadian kebakaran di Kab. Bogor terbilang tinggi. Satu bulan bisa terjadi tiga belas kali kebakaran,” ungkapnya.
Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan Damkar menuntut ketersediaan ekstra sarana operasional sebagai penunjang upaya penyelamatan. Meskipun sarana masih kurang, tim pemadam Kab. Bogor akan tetap bekerja ekstra. ”Tidak ada istilah kerja setengah-setengah. Kita siap melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya.
Baginya, menjadi pimpinan di Damkar merupakan tantangan dan menguji mental. Bahkan, Erna merupakan satu-satunya wanita se-Asia yang memegang jabatan sebagai kepala Damkar.
Banyak kejadian menarik selama dirinya memegang jabatan tersebut. Setiap satu tahun sekali, dirinya sering berkumpul dengan Kepala Damkar se-Asia Tenggara di Jakarta, uniknya, dia merupakan kaum hawa yang berkumpul di tengah-tengah para lelaki jika sedang berkumpul dalam urusan dinas.
Meskipun wanita, Erna bukan tak mampu menangani para personel pemadam yang terkenal keras. Dengan jiwa lembutnya, Erna bisa menjadi penengah. Bahkan, bisa meredam para personel bila terjadi suatu masalah. Bahkan, dia sering menerima curhat para anggotanya sehingga sistem kekeluargaan menjadi ciri khas di kantor tersebut. ”Meski saya seorang wanita, saya sanggup menjalankan tugas ini. Dengan sistem kekeluargaan, semua personel seperti keluarga sendiri. Saya sama sekali tidak canggung, malahan menjadikan sebuah tantangan untuk menguji mental,” ujar Erna saat ditemui di Cibinong, Rabu (23/12) pagi.
Namun seiring perkembangan, Erna menginginkan Damkar kembali menjadi sebuah kantor dinas. Seperti halnya pada tahun 1998. Saat itu, Damkar berdiri sendiri sebagai dinas. Namun pada tahun 2001 Damkar turun menjadi Sub Dinas Kebakaran. Bahkan, Damkar terus merosot hingga menjadi Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) pada tahun 2005. Sekarang, Damkar menjadi Unit Pelayanan Terpadu (UPT) di bawah Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman. ”Bahkan ada isu akan turun lagi menjadi tim satgas penanggulangan bencana. Kita sedang membuat kajian. Kota Depok saja sudah menjadi dinas,” urainya menjelaskan.
Bisa dibilang, kini Damkar Kab. Bogor masih kekurangan. Minimnya jumlah personel dan armada membuat kendala dalam menjalankan tugas di wilayah Kabupaten Bogor yang mencakup empat puluh kecamatan. Kini, armada yang dimiliki hanya mencapai tujuh unit untuk melayani seluruh kecamatan dan diisi 42 personel. ”Kita akan terus berupaya. Kejadian kebakaran di Kab. Bogor terbilang tinggi. Satu bulan bisa terjadi tiga belas kali kebakaran,” ungkapnya.
Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan Damkar menuntut ketersediaan ekstra sarana operasional sebagai penunjang upaya penyelamatan. Meskipun sarana masih kurang, tim pemadam Kab. Bogor akan tetap bekerja ekstra. ”Tidak ada istilah kerja setengah-setengah. Kita siap melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya.
Asuransi Bagi Sang Penakluk Api
PETUGAS pemadam kebakaran adalah satu profesi yang berisiko tinggi. Dalam menjalan tugas, seorang petugas pemadam tidak jarang harus bertaruh nyawa. Di saat orang lain menghindari lokasi kebakaran, mereka justru dengan tegap mendatangi lokasi kejadian.
Risiko tertimpa sisa-sisa bangunan yang terbakar serta jilatan api bukan tidak mungkin akan mereka rasakan. Moto ”tak kan pulang sebelum api padam” begitu terpatri dalam diri setiap diri petugas pemadam kebakaran.
Namun di balik semua itu, cukup sepadankah apa yang mereka terima untuk setiap tugas yang mereka emban? Atau hanya sebatas penghargaan di atas kertas saja setiap tetes keringat mereka dalam menjalankan tugas? Adakah jaminan asuransi atas diri mereka ketika sedang bertugas?
Asuransi
Kepala UPT Damkar Kab. Bogor, Dra. Hj. Ernaningsih mengakui beratnya tugas dan peran seorang petugas kebakaran. Terlebih ketika menangani setiap kasus kebakaran yang terjadi di wilayahnya. ”Diakui, taruhan nyawa selalu membayangi setiap tugas yang dilakoni oleh setiap personel kami,” tuturnya di ruang kerjanya, Rabu (23/12).
Di Kab. Bogor sendiri tercatat 42 personel petugas pemadam kebakaran yang siaga 24 jam. Dengan tujuh unit armada kebakaran mereka siaga mengatasi setiap kejadian kebakaran di empat puluh kecamatan. ”Dengan keterbatasan tersebut, kita selalu siap mengatasi setiap kejadian kebakaran yang terjadi di wilayah Bogor,” tutur Erna.
Disinggung jaminan keselamatan, Erna mengatakan setiap petugas damkar Kab. Bogor diberikan asuransi kesehatan dan keselamatan oleh Pemkab Bogor. ”Tentu saja kita memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi setiap petugas. Sebab, bagaimanapun tugas mereka mengandung risiko cukup tinggi, taruhan nyawa bukan tidak mustahil harus dihadapi petugas,” tuturnya.
Rentan
Kejadian kebakaran di Kab. Bogor sendiri tergolong cukup tinggi. Dari data di UPT Damkar menyebutkan rata-rata terjadi tiga belas kasus kebakaran setiap bulannya. Dari sisi sarana dan prasarana sendiri tentu saja sangat tidak sebanding. ”Kalau bicara ideal, tentu saja jumlah tersebut tidak ideal. Apalagi luas wilayah Kab. Bogor yang mencakup empat puluh kecamatan. Tetapi kami selalu berusaha maksimal dalam mengatasi setiap kejadian kebakaran yang terjadi,” tutur Erna.
Kab. Bogor sangat rentan terhadap kejadian kebakaran. Untuk itu, selain memerlukan tambahan personel, jumlah armada pun perlu ada penambahan. Ironisnya, dalam APBD 2010, anggaran untuk damkar ini hanya dialokasikan untuk perbaikan saja. Tidak ada alokasi dana untuk penambahan unit mobil pemadam kebakaran.
Ketua lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Akhdor, Didi Furqon mengatakan sangat ironis dengan luas wilayah yang mencakup empat puluh kecamatan hanya ada tujuh unit armada saja.
Menurut Didi, idealnya di satu kecamatan disiagakan satu unit armada damkar. ” Dengan kondisi tersebut, petugas bisa dengan cepat datang ke lokasi kebakaran,” ujarnya.
Risiko tertimpa sisa-sisa bangunan yang terbakar serta jilatan api bukan tidak mungkin akan mereka rasakan. Moto ”tak kan pulang sebelum api padam” begitu terpatri dalam diri setiap diri petugas pemadam kebakaran.
Namun di balik semua itu, cukup sepadankah apa yang mereka terima untuk setiap tugas yang mereka emban? Atau hanya sebatas penghargaan di atas kertas saja setiap tetes keringat mereka dalam menjalankan tugas? Adakah jaminan asuransi atas diri mereka ketika sedang bertugas?
Asuransi
Kepala UPT Damkar Kab. Bogor, Dra. Hj. Ernaningsih mengakui beratnya tugas dan peran seorang petugas kebakaran. Terlebih ketika menangani setiap kasus kebakaran yang terjadi di wilayahnya. ”Diakui, taruhan nyawa selalu membayangi setiap tugas yang dilakoni oleh setiap personel kami,” tuturnya di ruang kerjanya, Rabu (23/12).
Di Kab. Bogor sendiri tercatat 42 personel petugas pemadam kebakaran yang siaga 24 jam. Dengan tujuh unit armada kebakaran mereka siaga mengatasi setiap kejadian kebakaran di empat puluh kecamatan. ”Dengan keterbatasan tersebut, kita selalu siap mengatasi setiap kejadian kebakaran yang terjadi di wilayah Bogor,” tutur Erna.
Disinggung jaminan keselamatan, Erna mengatakan setiap petugas damkar Kab. Bogor diberikan asuransi kesehatan dan keselamatan oleh Pemkab Bogor. ”Tentu saja kita memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi setiap petugas. Sebab, bagaimanapun tugas mereka mengandung risiko cukup tinggi, taruhan nyawa bukan tidak mustahil harus dihadapi petugas,” tuturnya.
Rentan
Kejadian kebakaran di Kab. Bogor sendiri tergolong cukup tinggi. Dari data di UPT Damkar menyebutkan rata-rata terjadi tiga belas kasus kebakaran setiap bulannya. Dari sisi sarana dan prasarana sendiri tentu saja sangat tidak sebanding. ”Kalau bicara ideal, tentu saja jumlah tersebut tidak ideal. Apalagi luas wilayah Kab. Bogor yang mencakup empat puluh kecamatan. Tetapi kami selalu berusaha maksimal dalam mengatasi setiap kejadian kebakaran yang terjadi,” tutur Erna.
Kab. Bogor sangat rentan terhadap kejadian kebakaran. Untuk itu, selain memerlukan tambahan personel, jumlah armada pun perlu ada penambahan. Ironisnya, dalam APBD 2010, anggaran untuk damkar ini hanya dialokasikan untuk perbaikan saja. Tidak ada alokasi dana untuk penambahan unit mobil pemadam kebakaran.
Ketua lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Akhdor, Didi Furqon mengatakan sangat ironis dengan luas wilayah yang mencakup empat puluh kecamatan hanya ada tujuh unit armada saja.
Menurut Didi, idealnya di satu kecamatan disiagakan satu unit armada damkar. ” Dengan kondisi tersebut, petugas bisa dengan cepat datang ke lokasi kebakaran,” ujarnya.
Hanya 7 Mobil Melayani 40 Kecamatan Damkar Kab. Bogor Kewalahan
MUSIBAH kebakaran merupakan musibah yang dapat menimpa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Dan tentu saja peranan mobil pemadam kebakaran jelas sangat diperlukan. Di Kab. Bogor, terdapat 40 kecamatan dan 526 desa, tetapi sarana mobil pemadam kebakaran sangat minim, hanya tujuh unit. Padahal, idealnya dibutuhkan minimal sepuluh unit, bahkan lebih.
Kab. Bogor kekurangan sarana mobil pemadam kebakaran. Bahkan, beberapa kali amukan api yang melalap bangunan rumah warga sampai ludes tak bersisa serta jumlah rumah yang terbakar terbilang banyak. Kehadiran mobil pemadam kerap terlambat ke lokasi kejadian, dituding sebagai penyebab parahnya sebuah peristiwa kebakaran.
Kejadian kebakaran di Kab. Bogor pada tahun 2009 cenderung tinggi. Bisa dikatakan, Kab. Bogor sangat rentan kebakaran. Di saat intensitas kebakaran yang tinggi, sarana mobil pemadam sangat kurang. Jika terjadi kebakaran, warga memang selalu mengandalkan pasukan Dinas Pemadam Kebakaran. Warga mengharapkan para fire fighter itu menjadi sosok "jagoan" yang sempurna. Warga selalu beranggapan setelah mereka menelefon nomor darurat, para petugas segera datang dengan membawa peralatan lengkap.
Kab. Bogor kekurangan sarana mobil pemadam kebakaran. Bahkan, beberapa kali amukan api yang melalap bangunan rumah warga sampai ludes tak bersisa serta jumlah rumah yang terbakar terbilang banyak. Kehadiran mobil pemadam kerap terlambat ke lokasi kejadian, dituding sebagai penyebab parahnya sebuah peristiwa kebakaran.
Kejadian kebakaran di Kab. Bogor pada tahun 2009 cenderung tinggi. Bisa dikatakan, Kab. Bogor sangat rentan kebakaran. Di saat intensitas kebakaran yang tinggi, sarana mobil pemadam sangat kurang. Jika terjadi kebakaran, warga memang selalu mengandalkan pasukan Dinas Pemadam Kebakaran. Warga mengharapkan para fire fighter itu menjadi sosok "jagoan" yang sempurna. Warga selalu beranggapan setelah mereka menelefon nomor darurat, para petugas segera datang dengan membawa peralatan lengkap.
LARANGAN MENGGUNAKAN HANDPHONE DI SPBU
Sepertinya kita sudah biasa melihat tanda seperti dibawah ketika kita hendak mengisi bahan bakar di pom bensin atau SPBU (Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum), yaitu tanda larangan merokok dan menggunakan cell phone atau telepon genggam. Mungkin banyak dari kita sudah tahu kalau wajar kita tidak boleh merokok di arel SPBU karena bara api dari rokok tersebut dapat menyambar uap bensin yang ada sehingga bisa memicu ledakan atau kebakaran, namum apa hubungannya dengan handphone atau telepon genggam ?? kenapa musti dilarang ??
Kebetulan semester kemarin saya mengambil mata kuliah Medan elektromagnetik, dan saya pun akhirnya mengerti kenapa kita di areal SPBU tidak boleh menggunakan handphone, dan tentunya saya tidak berani untuk bicara seperti ini sebelum saya lulus mata kuliah medan elektromagnetik ini . Supaya paham maka saya menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Hukum Maxwell yang ketiga atau sama saja dengan Hukum Faraday tentang medan elektromagnetik yang melewati sebuah permukaan konduktor loop tertutup.
Penanggulangan Kebakaran
Langganan:
Postingan (Atom)